KABAR BENAR - Bocah ajaib, Ni Putu Rista (10) mendadak populer. Bocah perempuan asal Banjar Kidulung Kreteg, Desa Besakih, Kecamatan Rendang kini jadi topik pembicaraan di Besakih, dan media sosial (medsos).
Ia pun kini dipuji lantaran memiliki kemampuan yang jarang dimiliki sebagian orang yakni menguasai puluhan bahasa asing.
Ditemui Tribun Bali di Pura Besakih, Sabtu (10/9/2016 ) lalu, Rista tampak malu namun ia juga tak pelit untuk berbagi rahasia bagaimana ia bisa dengan cepat dan mudah menguasai puluhan bahasa tersebut.
Rista merupakan bocah penjual post card (kartu pos) di Besakih, ia tenar lantaran bisa 21 bahasa asing.
Tak hanya terkenal di lingkup Nasional, sebagian wisatawan luar pun heran akan kemampuan Rista, bocah yang kini duduk dibangku kelas IV SD.
Anak yang tinggal di bawah kaki Gunung Agung cukup lincah bertutur dengan bahasa asing.
Wisatawan yang ditawari post card pun heran dengan kemampuannya saat menawarkan kartu post tersebut.
Daya tarik Rista saat jualan, ia mengunakan bahasa sesuai asal Negara sang wisatawan.
Dan itu dilakukan setiap hari secara terus menerus.
Rista mengaku mengerti Bahasa Belanda, Denmark, Hongaria, Polandia, Slovakia, Luxemburg, Inggris, Jepang, Macedonia, Norwegia, Spanyol, Jerman, Portugal, Prancis, Italia, Rusia, Thailand, Korea, Rumania, Slovenia, dan Ceko.”Tambah Bahasa Bali dan Indonesia, jadinya 23,”jelas Rista.
Dari 21 bahasa yang dimengerti, empat bahasa sudah dikuasainya. Yakni Bahasa Prancis, Jerman, Belanda, dan Inggris.
Setiap hari, katanya, empat bahasa digunakan untuk menawarkanpost card ke wisatawan.
Pengunjung yang datang ke Besakih kebanyakan dari Perancis, Belanda, Inggris, dan Jerman.
Untuk sisanya, akui Rista, belum dikuasai sekali alias belum lihai mengucapkan.
Sedangkan bahasa Spanyol dan Jepang, kini mulai lancar untuk diucapkan.
“Jika disuruh menawarkan post card atau kenalan dengan 21 bahasa, saya bisa. Kalau sudah bahas hal lain nggak bisa, tapi ngerti maksudnya,”jelasnya.
Rahasia kuasai bahasa asing
Dara cantik pasangan Ni Nyoman Parmi dan I Wayan David mengungkapkan, 21 bahasa yang dimengerti diperoleh secara otodidak.
Bukan didapat dari sekolah, apalagi les private dirumah.
Rista mengaku mengerti 21 bahasa asing dari wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Besakih, Rendang.
Cara belajarnya dengan system tradisional. Ucapan wisatawan yang tak dimengerti, katanya, ditulis lalu diterjemahkan.
Setelah dihafalkan, hingga benar – benar hafal. Proses untuk menghafal kosa kata dilakukan diluar jam sekolah. Dan tak menganggu aktivitas belajar dirumah dan dikelas.
“Perhari, 100 kosa kata dari berbagai Negara saya tulis, terjemahkan, dan dihafal. Kegiatan ini tak sampau menganggu sekolah atau belajar saya,”akuinya.
Proses untuk mempelajari 21 bahasa asing dilakukan sejak umur 5 tahun. Saat itu Rista sudah berjualan dengan ibunya.
Di umur 7 tahun, bocah berperawakan kurus yang hidup sedarhana sudah mahir mengunakan bahasa Prancis, Jerman, Belanda, dan Inggris. Dan sering digunakan berkomunikasi.
Dengan harapan barang dagangannya laris terjual, Rista mempelajari bahasa yang lain ketika berumur 8 hingga 9 tahun.
Seperti bahasa Belanda, Denmark, Hongaria, Polandia, Slovakia, Luxemburg, Jepang, Macedonia, Norwegia, Spanyol, Portugal, Italia, Rusia, Thailand, Korea, Rumania, Slovenia, serta Ceko.
“Sekarang masih mendalami bahasa yang lain. Cita – cita saya jadi Guide, semua bahasa harus dipahami dan dimengerti,” jelas Ni Putu Rista.
No comments:
Post a Comment