KABAR BENAR - Walaupun berukuran lebih besar belum tentu lebih baik.
Termasuk untuk ukuran buah.
Biasanya kita lebih tergoda untuk memilih buah yang berukuran lebih besar.
Namun, mulai sekarang, ada baiknya jangan lakukan hal itu lagi.
Termasuk saat kita membeli buah semangka.
Kesegaran semangka memang tiada duanya.
Semangka bisa dimakan langsung atau pun dibuat menjadi jus penutup makan.
Pada musim panas, semangka bisa menjadi buah penghilang dahaga karena rasanya yang manis dan kandungan airnya yang banyak.
Tidak hanya itu, buah semangka tentu juga memiliki vitamin yang bermanfaat untuk kesehatan.
Namun, berkembangnya zaman justru semakin sulit untuk menemukan buah semangka yang benar-benar sehat.
Pasalnya, banyak petani yang menggunakan pupuk berbahaya untuk menyuburkan tanaman semangka.
Yang akhirnya justru merusak reputasi buah semangka.
Hal ini pula yang terjadi pada petani di China, karena merugi setelah menggunakan pupuk yang mengandung bahan kimia.
Seperti dikutip TribunSolo.com dari AWM, petani China tak mengetahui tentang kandungan kimia pada pupuk yang disebutforchlorfenuron.
Pupuk ini pun kabarnya dapat membuat buah semangka memiliki ukuran 20% lebih besar dari semangka biasa.
Tidak hanya itu, masa panennya pun bisa datang lebih cepat.
Berdasarkan penelitian dari Qingdao Academy of Agricultural Science, Cui Jian menyatakan semangka berbahan kimia ini akan mengganggu kesehatan.
Beberapa penelitian telah dilakukan oleh Cui Jian melalui hewan dan terbukti menyebabkan kerusakan toksin.
Nah, perlu kamu tahu juga semangka yang mengandung bahan kimia berbahaya ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Perhatikan ukuran semangka, karena semangka yang mengandung forchlorfenuron memiliki ukuran lebih besar.
Semangka juga dipenuhi biji berwarna putih yang tak berisi.
Tidak hanya itu, jika kamu menemukan semangka yang bagian dalamnya memiliki rongga kosong pada daging buah, sebaiknya jangan dibeli apalagi dikonsumsi.
Semakin banyak kandungan forchlorfenuron, maka akan seamkin besar pula rongga pada bagian inti buah semangka.
Karena ternyata forchlorfenuron membutuhkan banyak ruang saat menyebar pada daging buah semangka sehingga berakibat munculnya rongga pada daging buah.
Sementara itu, untuk semangka tanpa kandunganforchlorfenuron, biasanya memiliki biji berwarna hitam atau kecokelatan dan nampak berisi.
Nah, mulai saat ini, lebih jeli ya saat memilih buah untuk dikonsumsi!
No comments:
Post a Comment