KABAR BENAR - Kita memang tidak pernah bisa meminta dari orangtua seperti apa kita akan dilahirkan.
Namun bagaimanapun keadaan orangtua kita, maka sebagai anak tentu kita wajib untuk menghormati dan menyayangi mereka.
Itulah yang ditunjukkan oleh gadis kecil berusia 9 tahun ini, kasih sayang yang luar biasa terhadap orangtuanya.
Kisah tentang gadis tersebut tertuang dalam sebuah dokumenter menyentuh yang diposting di Youtube dengan judul "INSPIRASI : Kasih luar biasa seorang anak pada ibunya yang gila".
Chen Haixun, tinggal di Desa Jinsha, Xinning, Cina.
Chen baru duduk di bangku SD kelas tiga, namun ia telah mampu mengerjakan pekerjaan rumah sendirian.
Sejak usia 7 tahun ia telah belajar mengurus rumah dengan memperhatika apa yang dilakukan ayahnya.
Hal itu dilakukannya karena memang tidak ada lagi yang bisa mengurus rumah selain Chen.
Ayah Chen harus pergi bekerja, sedangkan ibu Chen menderita gangguan jiwa.
Selain itu, Chen juga harus merawat ibunya di rumah seperti memasak makanan, mencuci rambut ibunya, mencuci tangan, dan sebagainya.
Bisa dikatakan jika ibunya justru sangat bergantun pada anak yang belum genap 10 tahun tersebut.
Keluarga Chen memang hidup serba kekurangan.
Ayahnya tak mempunyai pekerjaan yang tetap.
Ia menjadi tukang angkut kayu yang penghasilannya tak seberapa.
Sementara ibunya yang gila tidak bisa ditinggalkan tanpa pengawasan.
Jika tak ada yang menjaga, ibunya akan keluar rumah dan berjalan di sekitar desa sambil membuat keributan.
Anak-anak kecil juga akan mulai berlarian untuk menggoda ibu Chen.
Orang-orang desa mengatakan jika ibu Chen amat berbeda dengan dahulu.
Dulu ibu Chen merupakan kembang desa yang cantik serta pintar menari.
Namun lama-lama kelakuannya mulai tidak wajar.
Bahkan beberapa kali ibu Chen pernah tanpa sengaja hampir membunuh putrinya sendiri.
Seperti ketika kecil Chen tanpa sengaja diceburkan oleh ibunya ke dalam danau.
Padahal saat itu adalah musim dingin dan Chen hampir mati karena kedinginan.
Peristiwa itu hampir saja mengambil nyawanya.
Beruntung Chen bisa bertahan, bahkan kini ia menjadi perawat yang selalu setia di sisi ibunya.
Meski hidup susah, Chen tak pernah mempermasalahkan hal tersebut.
Baginya, yang terpenting adalah bisa mengobati ibunya sehingga kembali normal.
Dari pagi hingga malam, Chen hampir tak pernah meninggalkan pekerjaan rumah.
Pagi hari ia akan mencuci baju dan membersihkan hal lain.
Sementara sore ia akan memasak untuk makam malam.
Chen mengibaratkan jika kehidupan yang ia jalani itu seperti rasa asin dan manis.
Asin untuk hal-hal sedih dalam kehidupannya, seperti menangis.
Kadang kala Chen memang menangis karena ia kerap dihina oleh teman-teman sebayanya.
Sedangkan rasa manis adalah untuk hal-hal yang membahagiakan.
Bahagia dalam pikiran Chen sangatlah sederhana.
Ia akan merasa bahagia jika ia mendapat pujian dari ayahnya karena telah seharian merawat ibunya dengan baik.
Satu hal yang begitu diinginkan oleh Chen bisa benar-banar dikabulkan oleh Tuhan adalah kesembuhan ibunya.
"Aku hanya ingin ibu sembuh agar tak ada lagi yang mengataiku anak orang gila," ucap Chen dalam sebuah wawancara.
Selain merawat ibunya, Chen juga kerap membantu pekerjaan ayahnya seperti memotong bambu.
Ia mengerjakan itu dengan riang tampa mengeluh sedikitpun.
Dalam hati Chen, bagaimanapun keadaannya, ayahnya adalah orang paling hebat di dunia.
Karena ayahnya telah bekerja keras menghidupi keluarga dan tak membuang ibunya meski ibunya gila.
Sedangkan ibunya, bagi Chen merupakan beban terindah untuk hidupnya.
Walaupun sang ibu tidak memberi kasih sayang, di hatinya asal ada seorang ibu, itu sudah sebuah kebahagiaan.
Meski ibunya gila, Chen tak pernah merasa malu.
Karena baginya, setiap orang hanya memiliki satu ibu, dan dialah yang terbaik.
No comments:
Post a Comment